Jakarta, Jaladrinews - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Keadilan (AMPK) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta. Aksi ini merupakan bentuk protes atas kasus dugaan pembobolan rekening nasabah Bank Central Asia (BCA) senilai Rp70 miliar yang mencuat ke publik beberapa waktu lalu.
Dalam aksinya, AMPK menilai bahwa Bank BCA telah gagal menjaga keamanan dana nasabah dan melanggar prinsip kepercayaan dalam dunia perbankan. Karena itu, mereka mendesak BI dan LPS untuk segera mencabut izin operasional perbankan BCA serta meminta pertanggungjawaban penuh dari manajemen bank tersebut.
“Kami menuntut keadilan bagi para korban. Bank sebesar BCA tak seharusnya lalai menjaga dana nasabah. Ini adalah bentuk kelalaian sistemik yang tidak bisa dibiarkan,” tegas Sardianto, Koordinator Lapangan AMPK.
Tuntutan AMPK dalam Aksi Hari Ini:
- Pencabutan izin perbankan Bank BCA oleh otoritas keuangan.
- Pertanggungjawaban hukum dan etik dari manajemen BCA atas kejadian ini.
- Pengembalian penuh dana nasabah yang menjadi korban pembobolan.
- Perbaikan sistem keamanan dan transparansi dalam layanan perbankan nasional.
Aksi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini diisi dengan orasi terbuka, pembacaan tuntutan, serta penyerahan petisi kepada perwakilan dari BI dan LPS. Demonstrasi berlangsung tertib dan mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar.
AMPK menyatakan bahwa aksi ini hanyalah awal dari rangkaian gerakan moral yang akan terus digelorakan demi perlindungan nasabah dan reformasi sistem perbankan nasional.
Aksi Lanjutan Direncanakan di Menara BCA dan BEI
Dalam pernyataannya, AMPK menyampaikan rencana aksi lanjutan yang akan digelar pada Jumat, 19 September 2025, dengan lokasi di Menara BCA dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Perjuangan kami tidak berhenti di sini. Kami akan terus menyuarakan aspirasi rakyat sampai ada tindakan konkret dari pemerintah dan otoritas keuangan,” tambah Sardianto.
AMPK juga mengajak masyarakat luas untuk terlibat dalam gerakan ini guna mendorong terciptanya sistem perbankan yang lebih aman, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat.