Jakarta, Jaladrinews – Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, perlu segera dievaluasi oleh Danantara Indonesia selaku pengawas BUMN. Hal ini buntut dari hebohnya kabar Rahmad membawa keluarga dalam sejumlah perjalanan dinas (perdin) ke luar negeri.
“Dirut yang diduga kuat menyalahgunakan kewenangan memang seharusnya dievaluasi. Apakah oleh Danantara atau Badan Pengatur (BP) BUMN, itu bisa saja. Mereka digaji dari uang rakyat, jadi wajib bekerja profesional. Evaluasi penting dilakukan agar kasus seperti ini tidak berulang di lembaga lain,” ujar Trubus di Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Ia menegaskan, pejabat publik tidak layak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Terlebih, aksi flexing sang istri, Kuntari Laksmitadewi Wahyuningdyah, yang juga karyawan Pupuk Indonesia, sempat menjadi sorotan di media sosial.
“BUMN adalah milik publik, jangan sampai fasilitasnya dipakai seolah milik pribadi. Itu perilaku yang koruptif dan melanggar etika, wajar bila masyarakat marah,” tegasnya.
Trubus juga mendorong aparat penegak hukum turun tangan mengusut dugaan penyalahgunaan fasilitas negara. Ia meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan audit menyeluruh terhadap kebijakan perjalanan dinas direksi, termasuk aturan soal keterlibatan pasangan.
“Selain evaluasi, menurut saya Dirut juga seharusnya mengundurkan diri. Lembaga seperti KPK, Kejaksaan Agung, bahkan kepolisian bisa melakukan investigasi. Banyak direksi BUMN yang masih menganggap perusahaan adalah milik keluarganya, ini yang berbahaya,” tambah Trubus.
Penelusuran media menunjukkan, Rahmad bersama keluarga kerap terlihat dalam sejumlah perjalanan dinas sejak 2023. Misalnya saat kunjungan ke Bangkok menghadiri International Fertilizer Association (IFA), lalu ke Jepang pada Oktober 2023, hingga ke berbagai negara lain sepanjang 2024 seperti Brunei Darussalam, Singapura, Dubai, dan juga perjalanan ke Bali.
Tak hanya itu, pada masa kepemimpinan Rahmad, Pupuk Indonesia pernah menggelar acara internal dengan mengundang band Samsons. Publik pun mempertanyakan besarnya biaya yang dihabiskan untuk kegiatan tersebut.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan.