Riau, JaladriNews – Politisi Partai Golkar, Ida Yulita Susanti, resmi ditunjuk sebagai Direktur PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) pada Kamis (21/8/2025). Ia menggantikan Fuady Noor yang sebelumnya diberhentikan dari jabatan tersebut pada Juni 2025 lalu.
Keputusan pengangkatan Ida Yulita ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT SPR yang digelar Kamis pagi. Pada kesempatan yang sama, Pemprov Riau selaku pemegang saham BUMD Migas tersebut juga memberhentikan Jhon Armedi Pinem dari jabatan komisaris dan menunjuk Yan Dharmadi sebagai penggantinya.
“Dalam RUPS pagi tadi, Pemprov Riau secara resmi menetapkan Ibu Ida Yulita Susanti sebagai Direktur dan Bapak Yan Dharmadi sebagai Komisaris PT SPR,” ujar Plt Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdaprov Riau, Helmi, kepada wartawan.
Ida Yulita dikenal luas sebagai politisi Partai Golkar. Ia pernah maju sebagai calon Wali Kota Pekanbaru pada Pilkada 2024 meski tidak berhasil, serta pernah duduk sebagai anggota DPRD Kota Pekanbaru. Dalam kontestasi Pilgub Riau 2024, sikap politiknya sempat menjadi sorotan karena mendukung pasangan Abdul Wahid–SF Hariyanto, berseberangan dengan usungan Partai Golkar, Syamsuar–Mawardi. Pilihan politiknya terbukti tepat, karena Abdul Wahid–SF Hariyanto berhasil menumbangkan pasangan petahana.
Belakangan, Ida juga dipercaya memimpin Kosgoro 1957 Provinsi Riau, salah satu organisasi pendiri Partai Golkar. Hal ini semakin memperkuat kiprahnya di dunia politik sekaligus organisasi kemasyarakatan.
Terkait penunjukan direksi baru, Helmi menegaskan bahwa Pemprov Riau berharap manajemen PT SPR mampu membawa perusahaan lebih sehat dan produktif. “Target utama adalah peningkatan pendapatan dan dividen. Kami tegaskan, jika tidak mampu memenuhi target sesuai fakta integritas, mereka bisa diberhentikan kapan saja,” ujarnya.
Sebagai informasi, PT SPR merupakan operator pengelola ladang minyak Blok Langgak yang kini menghadapi tantangan penurunan produksi. Saat ini, rata-rata produksi hanya sekitar 530 barel per hari (bph). Selain sektor migas, SPR juga membawahi sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, kehutanan, serta perdagangan.