Jaladrinews.com- Sekretaris Jenderal Pasukan Bawah Tanah (Pasbata), Budiyanto Hadinagoro, mengimbau masyarakat Kabupaten Pati dan sekitarnya untuk tetap tenang menyusul rencana aksi unjuk rasa jilid kedua yang sedianya digelar pada 25 Agustus 2025. Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk upaya mencegah kericuhan dan menjaga persatuan bangsa.
Sekjen Pasbata Budiyanto Hadinagoro Budiyanto menegaskan, Pasbata sepakat dengan langkah Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) yang membatalkan aksi jilid dua. Keputusan tersebut diambil berdasarkan evaluasi aksi sebelumnya pada 13 Agustus, yang dinilai menjadi pelajaran penting bagi Bupati Pati, Sudewo.
“Semuanya harus tetap tenang dan jangan terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Budiyanto, Rabu (20/8/2025).
Sementara itu, Ketua Umum Pasbata, David Febrian, menyoroti eskalasi unjuk rasa di beberapa daerah dan memperingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi isu-isu yang memecah belah anak bangsa. Ia menegaskan, pihak-pihak tertentu dapat memanfaatkan situasi untuk menggoyang stabilitas pemerintah.
Salah satu insiden terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, di mana ribuan warga memprotes kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Pada Selasa (19/8/2025), massa mengamuk di depan Kantor Bupati Bone, Jalan Ahmad Yani, Watampone, karena Bupati Andi Asman Sulaeman tidak menemui mereka. Kericuhan pun pecah, memaksa aparat kepolisian turun tangan untuk mengamankan lokasi.
“Jangan sampai terbelah oleh agenda terselubung yang berupaya membenturkan sesama anak bangsa. Ada pihak asing yang mencoba memanfaatkan situasi untuk menggoyang stabilitas Prabowo-Gibran, tapi kita harus tetap solid dan bersatu,” kata David.
Situasi tegang juga terjadi di Ambon, Maluku. Dua kelompok warga dari Desa Hitu dan Desa Hunut terlibat bentrok di pertigaan Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon, menyusul kasus penusukan seorang pelajar SMK hingga tewas. Korban berasal dari Desa Hitu.
David menekankan agar masyarakat mempercayakan penyelesaian masalah kepada aparat penegak hukum untuk menghindari bentrokan yang lebih luas dan kerugian bagi banyak pihak.
“Ketika situasi memanas, kesabaran dan koordinasi dengan pihak berwenang adalah kunci agar keamanan dan ketertiban tetap terjaga. Percayakan pada aparat kepolisian dalam menyelesaikan persoalan ini,” tutupnya.